Pronoted – Ketegangan geopolitik antara Iran dan Amerika Serikat kembali meningkat. Situasi ini menimbulkan tekanan besar terhadap pasar global, termasuk pasar crypto. Namun, di tengah gejolak tersebut, sejumlah investor justru memborong tiga aset digital populer: Solana (SOL), Axelar (AXL), dan Pi Network (PI).
“Baca Juga: 5 Drama Terbaik Park Bo Young Selain Our Unwritten Seoul“
Solana (SOL) Potensial Naik 40 Persen
Solana mencuri perhatian investor karena grafik harga menunjukkan pola bullish. Pola ini menyerupai bendera naik dan biasanya menandakan tren penguatan berlanjut. Saat ini, harga SOL berada pada fase konsolidasi. Namun, analis memprediksi harga bisa naik hingga menyentuh $187,30, atau naik 40 persen dari posisi saat ini.
Investor juga bersiap menghadapi peluncuran token senilai lebih dari $255 juta. Meskipun peluncuran token biasanya berisiko menekan harga karena suplai bertambah, minat terhadap Solana justru meningkat. Pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, bersama timnya sejak 2017 membangun reputasi kuat di pasar blockchain berkat kecepatan dan skalabilitas proyek ini.
Axelar (AXL) Diprediksi Koreksi Lebih Dalam
Berbeda dari Solana, Axelar sedang mengalami tekanan. Harga AXL sempat jatuh dari $0,62 ke $0,34 dalam dua minggu terakhir. Tren ini mengindikasikan potensi penurunan lebih lanjut. Apalagi, peluncuran token senilai $5,4 juta minggu ini bisa memperparah tekanan jual.
Axelar didirikan oleh Sergey Gorbunov dan Georgios Vlachos pada 2020. Mereka sebelumnya bekerja di proyek Algorand. Fokus utama Axelar adalah membangun komunikasi lintas blockchain yang aman dan cepat. Namun, dalam jangka pendek, harga AXL berisiko turun hingga ke level support $0,27.
Pi Network (PI) Jadi Sorotan Menjelang Pi Day 2
Pi Network menarik perhatian investor karena akan meluncurkan 80 juta token baru. Selain itu, perayaan Pi Day 2 pada 28 Juni diprediksi membawa pengumuman penting. Biasanya, tim pengembang memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan fitur baru atau kerja sama strategis.
Antusiasme juga didorong oleh berakhirnya lelang domain .pi yang berhasil menarik ribuan peserta. Dari sisi teknikal, harga PI menunjukkan pola falling wedge. Pola ini sering menjadi pertanda bahwa harga akan berbalik naik. Investor memproyeksikan potensi kenaikan seiring dengan hype komunitas Pi yang terus tumbuh.
Crypto Jadi Pilihan Alternatif Saat Krisis
Ketika pasar tradisional bergejolak akibat konflik militer, banyak investor mencari alternatif yang dianggap lebih tangguh. Cryptocurrency menjadi salah satu pilihan utama karena bersifat global dan tidak bergantung pada lembaga keuangan tertentu.
Solana, Axelar, dan Pi Network menjadi contoh proyek yang memiliki daya tarik tersendiri. Solana unggul dalam kecepatan transaksi. Axelar menawarkan solusi komunikasi antar jaringan blockchain. Sedangkan Pi Network fokus pada adopsi massal melalui pendekatan ramah pengguna.
Risiko Tetap Ada, Investor Diminta Waspada
Meskipun ketiga aset ini menunjukkan potensi, volatilitas tetap menjadi ancaman besar. Peluncuran token dalam jumlah besar bisa menciptakan tekanan jual. Selain itu, situasi geopolitik bisa berubah dengan cepat dan memicu reaksi berantai di pasar crypto.
Para analis menyarankan investor untuk menerapkan manajemen risiko yang baik. Memperhatikan level support dan resistance bisa membantu mengambil keputusan. Selain itu, mengikuti berita global secara real-time menjadi kunci memahami arah pasar.
“Baca Juga: Bitcoin & Ethereum Goyang Akibat Serangan AS ke Iran“
Kesimpulan
Konflik antara Iran dan Amerika Serikat telah mendorong investor crypto untuk mencari aset yang dinilai aman dan potensial. Dalam situasi ini, Solana, Axelar, dan Pi Network muncul sebagai aset yang banyak diburu.
Namun, penting bagi investor untuk tidak gegabah. Pasar crypto bergerak cepat dan penuh kejutan. Dengan analisis yang tepat dan strategi yang disiplin, investor bisa memanfaatkan peluang di tengah krisis ini.