teal-raven-901245.hostingersite.com – Teknologi AI Agent dalam dunia crypto berkembang pesat dan mulai menarik perhatian investor global. Agen ini bukan hanya bot trading biasa. Mereka mampu mengelola portofolio, menjalankan transaksi, bahkan mengatur organisasi otonom terdesentralisasi (DAO).
“Baca Juga: Joko Anwar Garap Film Horor Malin Kundang Versi Kelam Baru“
1. MIND of Pepe: Meme Coin AI Pertama yang Interaktif
MIND of Pepe menjadi proyek AI Agent pertama yang menggabungkan karakter meme dan kecerdasan buatan. Agen ini mengelola akun media sosial secara mandiri dan bisa melakukan interaksi langsung dengan blockchain.
Pemegang token $MIND mendapat manfaat khusus seperti staking dengan APY hingga 265%. Agen ini juga berpotensi meluncurkan proyek crypto baru dan memasarkan presale lewat akun sosialnya.
2. Virtuals Protocol: Bikin Agen AI Tanpa Coding
Virtuals Protocol memungkinkan siapa pun membuat agen AI tanpa keahlian teknis. Protokol ini terkenal sebagai platform no-code yang banyak digunakan untuk meluncurkan meme coin.
Namun, fokus utamanya justru pada sektor keuangan dan logistik. Proyek ini mengusung ekonomi digital berbasis AI dan sering melakukan airdrop komunitas. Virtuals juga membuka peluang tokenisasi hasil karya pengguna.
3. ASI (Artificial Superintelligence Alliance): Gabungan Tiga Raksasa AI
Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol membentuk ASI untuk menantang dominasi korporasi besar dalam dunia AI. Mereka membangun sistem kerja digital berbasis agen AI multi-fungsi.
Platform ini menggunakan satu token terpadu yang memungkinkan setiap agen menyelesaikan tugas terprogram. Kapitalisasi pasar proyek ini sudah mencapai miliaran dolar, menjadikannya proyek AI agent papan atas saat ini.
4. Ai16z: Dana Trading AI di Jaringan Solana
Ai16z memadukan agen AI dan tata kelola DAO dalam satu sistem trading otomatis. Proyek ini menggunakan AI Marc, manajer dana virtual berbasis kerangka Eliza yang memantau dan mengeksekusi transaksi.
Pemegang token AI16Z dapat memberi suara dalam pengambilan keputusan trading. Proyek ini juga merencanakan peluncuran blockchain Layer-1 untuk aplikasi AI dan mendapat dukungan dari Ryze Labs.
“Baca Juga: 45 Surat Utang Baru di BEI, Total Nilainya Rp58,74 Triliun“
5. Phala Network: Infrastruktur Blockchain untuk Agen AI
Phala Network membangun AI-Agent Ready Blockspace, lingkungan blockchain untuk tugas otomatisasi. Proyek ini memakai teknologi TEE (Trusted Execution Environment) yang menjaga kerahasiaan data saat pemrosesan.
Jaringan ini mendukung perpindahan agen antar blockchain (omni-chain). Token PHA digunakan untuk tata kelola dan partisipasi dalam jaringan, menjadikan Phala penting dalam ekosistem AI terdesentralisasi.