Pronoted – Pasar kripto mengalami penurunan tajam usai serangan udara Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran. Presiden Donald Trump mengumumkan serangan ini melalui akun X pada akhir pekan lalu. Ia menyebutkan bahwa militer AS telah menargetkan tiga lokasi nuklir utama di Iran, yakni Fardo, Natanz, dan Esfahan.
“Baca Juga: Kim Jae Won Bintangi Yumi’s Cells 3 Tayang 2026“
Tak lama setelah pengumuman itu, pasar kripto langsung bereaksi negatif. Harga Bitcoin (BTC) turun 2 persen dalam 24 jam, sementara Ethereum (ETH) anjlok hingga 7 persen. Bahkan, BTC sempat menyentuh harga terendah $101.000 dalam periode singkat.
Ketegangan Politik Memicu Kepanikan Investor
Serangan ini merupakan bagian dari konflik yang terus membara antara Iran dan Israel. Kini, dengan keterlibatan langsung Amerika Serikat, ketegangan geopolitik meningkat tajam. Pasar kripto, yang sebelumnya dianggap sebagai aset pelindung dari ketidakpastian ekonomi, justru menunjukkan kelemahannya terhadap isu politik global.
Investor mulai mempertanyakan stabilitas aset kripto di tengah konflik internasional. Analis mencatat bahwa volatilitas harga menunjukkan betapa rentannya pasar terhadap sentimen luar pasar.
Prediksi Trader Tentang Arah Harga Bitcoin
Seorang analis terkenal dengan nama Credible Crypto memberikan pandangannya terkait pergerakan harga Bitcoin. Menurutnya, Bitcoin mungkin akan mengalami kenaikan sementara setelah mencapai zona support. Namun, jika harga BTC turun di bawah $102.000, potensi koreksi lanjutan ke kisaran $98.000 hingga $94.000 sangat mungkin terjadi.
Para trader disarankan untuk memperhatikan level support teknikal tersebut. Penurunan di bawah area kritis itu dapat memicu aksi jual besar-besaran di pasar altcoin.
Kemungkinan Konflik Meluas dan Dampaknya ke Kripto
Presiden Trump telah memberikan peringatan keras kepada Iran untuk tidak membalas serangan. Namun, jika Iran merespons, konflik bisa meluas ke wilayah lebih luas. Negara-negara seperti Rusia dan China mungkin terlibat dalam konflik ini, yang bisa memicu ketidakstabilan global.
Ketegangan semacam ini bisa menciptakan tekanan tambahan pada pasar kripto. Para investor perlu memahami bahwa krisis geopolitik kini menjadi salah satu faktor penentu utama dalam pergerakan harga kripto.
Risiko Investor dan Strategi Mitigasi
Dalam kondisi yang sangat fluktuatif ini, investor harus menerapkan strategi manajemen risiko yang ketat. Penggunaan stop loss, diversifikasi portofolio, dan pemantauan berita global menjadi kunci penting. Pasar kripto tidak hanya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, tapi juga oleh kebijakan internasional yang tidak terduga.
Selain itu, pelaku pasar juga harus mempertimbangkan sentimen makroekonomi lain seperti kebijakan suku bunga, inflasi, dan kekhawatiran terhadap resesi global.
“Baca Juga: 3 Altcoin Ini Diprediksi Ungguli Bitcoin pada Juli 2025“
Kesimpulan: Pasar Kripto Butuh Stabilitas
Situasi saat ini menunjukkan bahwa aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum tetap rentan terhadap faktor eksternal. Meski dianggap sebagai alternatif dari sistem keuangan tradisional, kripto masih sangat bergantung pada kestabilan global. Jika konflik terus meluas, tekanan jual di pasar akan terus berlanjut.
Oleh karena itu, para investor harus bersiap menghadapi kemungkinan gejolak harga dalam beberapa pekan ke depan. Memantau perkembangan geopolitik dan memperkuat strategi investasi akan sangat menentukan dalam bertahan di tengah badai pasar.