teal-raven-901245.hostingersite.com – PT Bundamedik Tbk. (BMHS) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp200 miliar untuk ekspansi sepanjang 2025.
“Baca Juga: Barcelona Terapkan Formula Messi untuk Kontrak Yamal“
Direktur BMHS, Cuncun Wijaya, mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membangun rumah sakit, memperluas fasilitas, dan membeli alat kesehatan canggih.
“Kami akan gunakan capex untuk pembangunan rumah sakit baru dan pengadaan alat seperti teknologi robotik,” kata Cuncun pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Dana Capex Berasal dari Laba 2024 dan Kerja Sama Perbankan
BMHS akan menggunakan dana dari hasil laba tahun buku 2024 untuk mendukung capex. Perseroan juga menjalin kerja sama dengan bank utama sebagai sumber pendanaan tambahan.
Cuncun menambahkan bahwa ekspansi saat ini sedang berlangsung di Padang, Sumatra Barat.
Penambahan Bed Disertai Peningkatan Fasilitas RS
Selain membangun rumah sakit baru, BMHS juga akan menambah jumlah tempat tidur pasien atau bed.
Saat ini, jumlah bed sekitar 600 unit. Penambahan ini akan diikuti pembangunan gedung baru untuk mendukung kapasitas tersebut.
“Penambahan bed tidak hanya soal kuantitas, tapi juga soal penguatan fasilitas rumah sakit,” jelas Cuncun.
Laba Bersih Kuartal I 2025 Turun 71 Persen
Meski optimis terhadap ekspansi, BMHS mencatat penurunan laba bersih pada kuartal I 2025.
Laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp3,2 miliar. Angka ini turun 71% dibandingkan Rp10,8 miliar pada periode sama tahun lalu.
Pendapatan Juga Turun, Tapi Beban Pokok Menyusut
Pendapatan BMHS pada kuartal I 2025 sebesar Rp379 miliar, turun 8,2% dibandingkan Rp413,7 miliar pada kuartal I 2024.
Meski demikian, beban pokok penjualan juga turun 4,9% menjadi Rp208,3 miliar dari sebelumnya Rp219,1 miliar.
Laba kotor BMHS tercatat Rp170,6 miliar atau turun 12,3% dari kuartal I 2024.
Aset dan Ekuitas Tetap Tumbuh di Awal 2025
Total aset BMHS per kuartal I 2025 mencapai Rp3,49 triliun. Nilai ini naik dari Rp3,44 triliun pada akhir 2024.
Liabilitas perusahaan naik tipis menjadi Rp1,33 triliun. Sementara itu, ekuitas juga bertambah menjadi Rp2,15 triliun dari sebelumnya Rp2,14 triliun.
Pendapatan Ditopang Layanan Medis dan IVF
Pendapatan utama BMHS masih bersumber dari rawat inap, rawat jalan, dan layanan fertilisasi in vitro (IVF).
Kontribusi terbesar berasal dari jasa penunjang medis dan tenaga ahli senilai Rp52,9 miliar.
Obat dan perlengkapan medis menghasilkan Rp41,1 miliar. Kamar rawat inap menyumbang Rp21,6 miliar, diikuti fasilitas RS sebesar Rp16 miliar.
“Baca Juga: BMHS Genjot Laba dan Pendapatan Lewat Ekspansi dan Robotik“
Kesimpulan:
BMHS tetap agresif memperluas jaringan rumah sakit dan meningkatkan layanan lewat belanja modal Rp200 miliar meski laba awal tahun turun.
Strategi ini meliputi ekspansi fisik, pembelian alat kesehatan mutakhir, dan peningkatan jumlah tempat tidur. Meski tantangan tetap ada, manajemen yakin capex tersebut bisa mengangkat kinerja hingga akhir 2025.