teal-raven-901245.hostingersite.com – Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), Boy Thohir, menghadiri Indonesia-China Business Reception 2025 pada Sabtu (24/5/2025).
Acara itu mempertemukan pengusaha Indonesia dengan 30 grup bisnis asal China yang datang bersama Perdana Menteri China, Li Qiang.
“Baca Juga: Terseret di Sidang P Diddy, 10 Artis Termasuk Britney Spears“
Boy Thohir hadir sebagai Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) yang memfasilitasi pertemuan tersebut.
Ia menyampaikan bahwa perusahaannya belum menjalin kerja sama bisnis baru dengan China dalam pertemuan tersebut.
ADRO Fokus Eksekusi Proyek Energi Terbarukan
Boy menegaskan bahwa ADRO saat ini fokus menuntaskan proyek pembangkit listrik tenaga air dan tenaga surya.
“Alamtri masih fokus di proyek hidro dan solar. Belum ada kerja sama baru,” ujar Boy saat ditemui di Hotel Shangri-La.
ADRO juga tengah mengembangkan proyek smelter aluminium melalui anak usaha PT Kalimantan Aluminium Indonesia (KAI).
Meski belum melibatkan mitra dari China, Boy membuka peluang kolaborasi ke depannya.
Kadin Fasilitasi Business Matching Indonesia-China
Sebagai Ketua KIKT, Boy mengatakan perannya dalam forum ini hanya sebagai penghubung antara pelaku usaha Indonesia dan China.
Pertemuan ini bertujuan mempertemukan pihak swasta kedua negara untuk menjajaki berbagai potensi kerja sama.
“Dari China ada 30 grup. Dari kita ada Pak Anthony Salim, Pak Edwin Soeryadjaya, dan grup besar lainnya,” jelas Boy.
Setiap perusahaan bebas menentukan sektor kerja sama yang ingin dijajaki setelah pertemuan berlangsung.
Delapan Sektor Jadi Sorotan Kerja Sama Indonesia-China
Boy memaparkan delapan sektor industri yang menjadi sorotan dalam pameran bisnis Indonesia-China 2025.
Sektor tersebut meliputi kereta cepat, pesawat terbang, hilirisasi mineral, kecerdasan buatan, kesehatan, pendidikan, perikanan, dan kelautan.
Pameran ini berlangsung sebelum acara resepsi, di tempat yang sama yaitu Hotel Shangri-La, Jakarta.
Kerja sama bilateral tersebut bertujuan memperluas sinergi lintas sektor antara BUMN dan swasta kedua negara.
Pemerintah Dorong Kerja Sama Transportasi dan EV Battery
Menteri Investasi dan Kepala BKPM Rosan Roeslani menambahkan bahwa kunjungan PM Li Qiang juga membahas proyek strategis.
Proyek tersebut meliputi kerja sama transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan sektor kimia.
Kerja sama ini juga mencakup integrasi antara swasta Indonesia, mitra BUMN, dan perusahaan dari China.
Sektor baterai kendaraan listrik dan manufaktur gerbong kereta jadi sorotan utama dalam diskusi bilateral.
“Baca Juga: Tempo Scan Sasar Gen Z dan Milenial Lewat Minuman Nonalkohol“
Kesimpulan:
Boy Thohir menegaskan ADRO masih fokus menuntaskan proyek yang sudah berjalan.
Namun, pertemuan dengan pengusaha China membuka peluang kerja sama ke depan di berbagai sektor, termasuk energi dan hilirisasi industri.
Kadin Indonesia melalui KIKT siap memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha kedua negara demi mendorong investasi berkelanjutan.