Pronoted – Dogecoin, mata uang kripto berbasis meme, saat ini menghadapi tekanan besar di pasar. Analis teknikal Tony “The Bull” Severino, CMT, mengungkapkan bahwa momentum Dogecoin terus melemah. Berdasarkan grafik bulanan di TradingView, Dogecoin turun 2,3% dalam satu sesi dan bertengger di harga $0,1694.
“Baca Juga: Lionel Messi 37 Tahun Masih Lincah, Bukti Keajaiban Olahraga“
Pola Grafik Ulangi Sejarah Penurunan
Severino menyoroti tiga titik penting dalam pergerakan harga Dogecoin. Titik pertama terjadi pada Januari 2018, kedua saat lonjakan besar pada Mei 2021, dan ketiga penurunan terakhir di bawah level $0,26. Ketiga titik tersebut menunjukkan pola yang sama: harga sempat naik lalu turun tajam.
Sinyal Teknis dari Indikator MACD
Analis menggunakan indikator LMACD untuk mengamati arah tren. Setiap kali garis cepat melintasi di bawah garis sinyal, Dogecoin mengalami penurunan tajam. Saat ini, histogram mencatat nilai negatif sebesar -0,0263. Ini memberi sinyal bahwa penurunan harga kemungkinan akan berlanjut dalam waktu dekat.
Prediksi Harga Dogecoin di Akhir Juni 2025
Jika harga DOGE menutup bulan ini di bawah $0,13, maka potensi penurunan ke area $0,0491 bisa terbuka. Area ini merupakan titik terendah dari siklus sebelumnya. Tanpa masuknya permintaan besar dari investor, Dogecoin berisiko turun lebih jauh.
Level Kritis: Dukungan dan Resistensi Pasar
Severino juga menandai zona penting di grafik. Dogecoin saat ini terjebak antara support kuat di $0,05 dan resistance besar di $0,48. Selama harga bergerak dalam kisaran ini, arah jangka panjang masih belum jelas. Perlu dorongan signifikan untuk menembus salah satu level tersebut.
Faktor Eksternal Perkuat Sentimen Negatif
Selain sinyal teknikal, kondisi eksternal turut mempengaruhi pasar kripto. Likuiditas menyusut menjelang musim panas. Di sisi lain, Federal Reserve belum memangkas suku bunga. Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel juga menambah ketidakpastian. Semua faktor ini membuat investor lebih berhati-hati mengambil risiko.
Momentum Mengalahkan Hype Meme
Saat ini, para trader lebih memerhatikan indikator teknikal daripada narasi meme. Meskipun Dogecoin punya sejarah naik karena dorongan media sosial, kali ini sentimen pasar justru menurun. Crossover bearish yang ditunjukkan MACD bulanan menjadi perhatian utama para analis.
“Baca Juga: Trump Dukung Stablecoin, Dolar AS Siap Kuasai Crypto?“
Kesimpulan: Potensi Penurunan Masih Terbuka
Dogecoin mungkin tidak mati, namun momentumnya lemah. Jika harga tidak pulih dalam waktu dekat, investor berpotensi melihat koreksi lebih dalam. Trader disarankan memantau grafik teknikal, memperhatikan level kunci, dan tidak hanya mengandalkan sentimen viral semata.