Pronoted – Produk investasi kripto terus menunjukkan tren positif sepanjang 2025. Salah satu tokoh utama yang mendukung pertumbuhan ini adalah Michael Saylor. Pendiri MicroStrategy tersebut menyampaikan optimisme terhadap ETF Bitcoin BlackRock yang bernama iShares Bitcoin Trust (IBIT).
“Baca Juga: Mayoritas CEO Optimistis dengan Peran Agentic AI“
Melalui akun X (dulu Twitter), Saylor menyatakan bahwa IBIT berpeluang besar memimpin arus dana masuk (inflows) ETF global pada akhir tahun ini. Komentar ini segera menarik perhatian investor institusi dan analis pasar kripto.
IBIT Catat Performa Mengkilap sejak Awal Tahun
Diluncurkan pada Januari 2024, IBIT telah mengumpulkan dana sebesar $44,25 miliar. Angka tersebut menjadikan IBIT salah satu ETF dengan performa terbaik tahun ini. Meski belum melampaui Vanguard S&P 500 ETF (VOO) yang mencatatkan inflows sekitar $100 miliar, pertumbuhan IBIT menunjukkan minat besar terhadap aset kripto.
Eric Balchunas, analis ETF dari Bloomberg, menyambut optimisme Saylor dengan analisis hati-hati. Ia mengakui performa IBIT sangat menonjol. Namun, menurutnya, posisi VOO masih sangat kokoh dengan catatan inflows sebesar $82 miliar hingga pertengahan tahun.
Dominasi Kripto dalam Arus Dana Masuk
Dalam beberapa pekan terakhir, ETF berbasis Bitcoin (BTC) menyumbang 99% dari total inflows ETF berbasis aset digital. IBIT memimpin kontribusi ini dengan pertumbuhan dana yang pesat.
Sepanjang sebulan terakhir, IBIT berhasil menarik tambahan dana sebesar $6,5 miliar. Hal ini mendorong IBIT naik ke posisi keempat dalam daftar ETF dengan inflows tertinggi sepanjang 2025. Sebelumnya, IBIT hanya berada di peringkat ke-47.
Kenaikan tajam tersebut menandai adopsi kripto yang semakin luas, baik di kalangan institusi maupun investor ritel. IBIT kini dilihat sebagai simbol transisi Bitcoin dari aset alternatif menjadi bagian utama dalam portofolio modern.
Tantangan dan Peluang IBIT dalam Persaingan ETF
Meski prospek IBIT sangat menjanjikan, beberapa tantangan tetap harus diwaspadai. Salah satu tantangan utama adalah volatilitas harga Bitcoin. Kenaikan harga bisa mendorong inflows tinggi, namun koreksi tajam bisa memicu aksi jual besar-besaran.
Selain itu, kebijakan pemerintah terkait regulasi aset digital juga memengaruhi kepercayaan investor. Aturan yang ketat bisa memperlambat pertumbuhan IBIT, sebaliknya pelonggaran regulasi bisa memperkuat posisinya di pasar.
Adopsi institusional juga menjadi penentu arah IBIT ke depan. Jika lebih banyak bank besar dan manajer aset mengadopsi IBIT, ETF ini bisa melampaui pemain besar seperti VOO.
“Baca Juga: Fed Longgarkan Aturan, Dukungan untuk Kripto Makin Nyata?“
Kesimpulan: IBIT Siap Jadi Pemain Dominan
Dengan tren inflows yang meningkat dan dukungan tokoh besar seperti Michael Saylor, IBIT memiliki peluang kuat untuk memimpin ETF kripto global. Meskipun tantangan pasar masih ada, data saat ini menunjukkan bahwa investor semakin percaya pada Bitcoin sebagai aset investasi jangka panjang.
Jika pertumbuhan ini berlanjut, IBIT bisa menjadi ETF terdepan yang mengukir sejarah dalam integrasi pasar kripto ke dalam sistem keuangan tradisional.