Pronoted – Harga Bitcoin dan Ethereum: Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin turun sebesar 1,16% ke sekitar Rp 1,72 miliar.
Ethereum bahkan mengalami penurunan lebih tajam sebesar 2,79%, kini berada di kisaran Rp 41,5 juta.
Ketegangan geopolitik yang meningkat dan situasi ekonomi global yang tidak menentu menekan harga aset kripto utama.
Pernyataan keras dari Presiden AS Donald Trump terhadap Iran memicu kekhawatiran investor di seluruh dunia.
Trump menuntut Iran menyerah tanpa syarat dan mengancam langsung pemimpinnya.
Ancaman ini memicu kepanikan di pasar global dan menurunkan kepercayaan investor terhadap aset berisiko.
“Baca Juga: Ketegangan AS-Iran Ancam Harga Bitcoin Turun Tajam“
Ketidakstabilan Minyak Ikut Memengaruhi Pasar Kripto
Konflik di Timur Tengah turut memicu lonjakan harga minyak global dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan harga minyak mendorong inflasi energi dan memperlemah daya beli masyarakat di banyak negara.
Efek ini menjalar ke sektor keuangan, termasuk pasar kripto yang sangat sensitif terhadap perubahan makroekonomi.
Kenaikan biaya energi membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil risiko, termasuk investasi di kripto.
Situasi ini mencerminkan bagaimana tekanan eksternal bisa memicu penurunan nilai pada aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum.
Bitcoin Masuki Fase Konsolidasi
Bitcoin saat ini memasuki fase konsolidasi sejak awal bulan, tanpa tren kuat yang mengarah naik atau turun.
Kondisi ini membuat harga Bitcoin rentan terhadap berita besar atau opini tokoh terkenal.
Salah satu contohnya adalah perselisihan publik antara Elon Musk dan Donald Trump pada 13 Juni lalu.
Setelah peristiwa itu, harga Bitcoin langsung bergerak cepat, menunjukkan betapa mudahnya pasar ini terpengaruh.
Saat ini, zona support penting berada di kisaran $104.600.
Jika harga turun di bawah $104.000, Bitcoin bisa jatuh ke level $102.000 atau bahkan menyentuh $100.000.
Altcoin Masih Tertekan, Bitcoin Dominan
Pasar altcoin secara keseluruhan masih berada dalam tren bearish dan belum mampu menembus batas $1,24 triliun.
Wilayah ini dianggap sebagai zona tekanan jual sejak Februari dan belum berhasil dilewati.
Rasio ETH terhadap BTC terus melemah, menandakan Ethereum kesulitan mengimbangi kekuatan Bitcoin.
Dominasi Bitcoin justru meningkat, karena investor cenderung memilih aset yang dianggap lebih stabil saat pasar tidak pasti.
Tren ini menunjukkan bahwa investor lebih percaya pada kekuatan Bitcoin dibanding altcoin di masa krisis.
Investor Perlu Strategi Jelas dan Sabar
Kondisi pasar kripto saat ini menuntut investor bersikap tenang dan berpikir jangka panjang.
Mengambil keputusan secara emosional hanya akan memperbesar risiko kerugian.
Investor harus memiliki strategi yang jelas dan disiplin dalam menerapkannya.
Manajemen risiko sangat penting di tengah pasar yang terus berubah seperti sekarang.
Investor juga disarankan untuk tidak menginvestasikan seluruh dana pada satu jenis aset saja.
Diversifikasi dan penggunaan dana dingin adalah langkah bijak dalam mengelola portofolio.
“Baca Juga:Asal Usul Popcorn Jadi Teman Wajib Saat Nonton Film“
Harga Bitcoin dan Ethereum: Ketidakpastian Global Ciptakan Volatilitas Tinggi
Konflik geopolitik dan tekanan ekonomi global terus memengaruhi pasar kripto secara signifikan.
Harga Bitcoin dan Ethereum saat ini bergerak dalam tekanan, dengan potensi koreksi lanjutan jika kondisi memburuk.
Investor perlu memantau perkembangan situasi secara berkala dan merespons dengan strategi yang matang.
Masa ini bukanlah waktu yang tepat untuk spekulasi agresif.
Sebaliknya, pemahaman pasar dan kesabaran menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian ini.