teal-raven-901245.hostingersite.com – Harga Bitcoin turun tajam menembus Rp1,78 miliar atau sekitar $109.000. Penurunan ini terjadi akibat dua gelombang besar likuidasi posisi long oleh trader jangka pendek. Trader yang menggunakan leverage tinggi menjadi korban utama saat harga turun di bawah Rp1,81 miliar ($111.000). Saat harga menyentuh Rp1,78 miliar, pasar mencatat likuidasi tambahan senilai Rp1,44 triliun atau $88 juta. Aksi jual paksa ini mempercepat tekanan turun di pasar crypto global.
“Baca Juga: Musim Mengecewakan Man City, Lolos UCL Jadi Pelipur“
Investor Lama Justru Lakukan Pembelian Besar
Di tengah aksi panik trader jangka pendek, investor jangka panjang justru membeli dalam jumlah besar. Menurut analis Amr Taha dari CryptoQuant, realized cap kelompok investor lama naik signifikan. Realized capitalization mereka melewati Rp458 triliun atau sekitar $28 miliar. Angka ini belum pernah terlihat sejak April lalu. Investor lama menggunakan momen ini untuk menambah portofolio mereka. Mereka percaya harga saat ini menawarkan peluang emas, bukan ancaman.
Analis Temukan Pola Pembalikan Tren
Analis teknikal Ibrahim Cosar melihat sinyal positif mulai terbentuk di grafik Bitcoin. Ia menemukan pola double bottom yang biasanya mengindikasikan potensi pembalikan arah. Jika support di Rp1,78 miliar ($109.000) bertahan kuat, Cosar memprediksi harga akan menembus Rp1,83 miliar ($112.000) dalam waktu dekat. Dua kali sebelumnya, harga gagal melewati level ini. Jika berhasil, tren naik kemungkinan akan kembali berlanjut dalam jangka pendek.
“Baca Juga: Bitcoin Berpotensi Cetak Rekor Baru di 2025, Ini Faktornya“
Ketenangan Investor Lama Jadi Kunci Pasar
Investor lama tetap tenang dan fokus pada strategi akumulasi. Mereka percaya bahwa gejolak saat ini hanya gangguan sesaat. Dengan menambah kepemilikan saat harga turun, mereka memperkuat fondasi harga jangka panjang Bitcoin. Pola ini menunjukkan bahwa pasar crypto masih didorong oleh keyakinan jangka panjang, bukan hanya aksi spekulatif sesaat.