teal-raven-901245.hostingersite.com – Monero (XMR) muncul pada tahun 2014 sebagai turunan dari Bytecoin. Sejak awal, Monero dirancang untuk menjaga kerahasiaan pengguna dan transaksi. Teknologi yang digunakan termasuk Dandelion++ untuk menyembunyikan alamat IP sumber transaksi. Selain itu, Monero juga memakai Ring Confidential Transactions untuk menyamarkan jumlah uang yang dikirim.
“Baca Juga: Hunter Killer: Misi Rahasia AS-Rusia Hentikan Kudeta“
Pengirim dalam jaringan Monero juga dilindungi oleh Ring Signature, yang mencampur transaksi mereka dengan pengguna lain. Sementara itu, Stealth Address menjaga identitas penerima tetap rahasia. Semua teknologi ini bersatu menciptakan sistem yang sulit dilacak oleh siapa pun, termasuk otoritas.
Regulasi Terus Membayangi Keberlangsungan Monero
Meskipun teknologi Monero melindungi privasi, banyak regulator menganggapnya sebagai ancaman. Pada 2018, Jepang melarang token anonim termasuk Monero. Korea Selatan dan Australia juga menerapkan aturan serupa. Kemudian pada Februari 2023, Dubai menghentikan semua operasi yang melibatkan koin privasi.
Larangan dan pembatasan ini membuat banyak bursa seperti Binance dan Kraken mulai menghapus Monero, terutama di kawasan Eropa. Dampak regulasi terasa jelas, namun Monero tetap bertahan di tengah tekanan ini.
Peningkatan Teknologi Dorong Adopsi Pengguna
Di tengah tekanan, Monero tetap berinovasi. Peluncuran node Cuprate membuat sinkronisasi blockchain hanya membutuhkan waktu 20 jam. Ini mempercepat proses sinkronisasi bagi pengguna baru.
Secara global, Monero masih berada di peringkat 23 dalam kapitalisasi pasar, dengan nilai mencapai $6,3 miliar. Dalam sepekan terakhir, harganya naik 0,2% dan melonjak 24% dalam sebulan terakhir. Harga saat ini sekitar $344, turun dari puncaknya yang sempat menyentuh $420.
Ancaman Teknologi Masa Depan Tak Bisa Diabaikan
Selain regulasi, ancaman teknologi juga muncul. Komputasi kuantum berpotensi membobol sistem keamanan blockchain, termasuk milik Monero. Di sisi lain, teknologi analitik blockchain terus berkembang dan bisa saja mengurangi efektivitas privasi Monero.
Namun, komunitas Monero tetap aktif mengembangkan solusi baru. Fokus mereka tetap pada penguatan privasi dan resistensi terhadap sensor. Proyek berbasis peer-to-peer (P2P) yang menghargai privasi terus menggunakan Monero sebagai alat transaksi utama.
“Baca Juga: Stellar Lumens Unggul dalam Transfer Uang Global“
Kesimpulan: Monero Masih Tangguh, Tapi Harus Adaptif
Monero menghadapi tekanan ganda dari regulasi dan kemajuan teknologi. Namun, ketahanan Monero tidak bisa diabaikan. Dukungan komunitas, pembaruan teknologi, dan komitmen terhadap desentralisasi membuatnya tetap relevan.
Ke depan, Monero perlu terus berinovasi agar bisa mempertahankan posisinya sebagai salah satu koin privasi terkuat. Meski jalannya tak mudah, Monero telah menunjukkan bahwa ia belum akan menyerah dalam waktu dekat.