Pronoted – VanEck resmi mendaftarkan ETF Solana di Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC). Langkah ini memicu spekulasi luas di kalangan pelaku pasar. Meskipun belum ada kepastian persetujuan, status “aktif dan pra-luncur” dari DTCC menjadi sinyal penting.
“Baca Juga: Oh My Ghost: Drama Horor Korea yang Bikin Merinding“
James Seyffart, analis ETF dari Bloomberg, menyebut langkah ini sebagai kemajuan signifikan. Ia memprediksi bahwa ETF Solana bisa disetujui dalam satu hingga dua bulan ke depan. Namun, ada juga kemungkinan penundaan hingga batas waktu di Oktober.
Solana Menyusul Bitcoin dan Ethereum?
SEC telah menyetujui ETF spot untuk Bitcoin dan Ethereum. Kini menjadi kandidat potensial berikutnya. Solana didukung oleh sejumlah keunggulan. Jaringan ini memiliki kecepatan transaksi tinggi dan biaya rendah. Selain itu, komunitas pengembang Solana tergolong aktif.
Keberadaan ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang kuat juga menjadi faktor pendukung. Di sisi lain, persetujuan produk futures oleh CME membuka jalan untuk kehadiran Solana di ranah keuangan institusional.
Harga SOL Masih Mengalami Tekanan
Walau optimisme meningkat, harga Solana justru menunjukkan tren melemah. Saat ini, SOL diperdagangkan di kisaran $147,26. Dalam 24 jam terakhir, harganya turun sebesar 0,24%.
Indikator RSI menunjukkan bahwa momentum beli melemah. Nilainya mendekati wilayah oversold. Di sisi lain, indikator MACD menunjukkan sinyal bearish. Garis MACD berada di bawah garis sinyal, yang mengindikasikan tekanan jual masih kuat.
“Baca Juga: Raydium Naik 50% Usai Listing di Upbit, Lanjut Bullish?“
Kesimpulan: Waspadai Risiko di Balik Peluang
Kabar ETF bisa menjadi katalis positif jangka panjang bagi Solana. Namun, tekanan jual jangka pendek tetap membayangi. Investor perlu bersikap bijak. Jangan hanya melihat potensi kenaikan harga. Pertimbangkan juga volatilitas dan sentimen pasar.
Jika ETF ini disetujui, maka berpeluang besar menjadi bagian penting dari portofolio institusi. Tetapi, sebelum itu terjadi, investor harus siap menghadapi fluktuasi harga dan kemungkinan penundaan regulasi.